BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari
manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna
memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan berbagai
macam cara, salah satu cara manusia tersebut adalah dengan mengaplikasikan atau
mengolah bahan-bahan yang telah tersedia di alam.
Menurut
Sastroamidjojo (1997), Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak
ragamnya. Jenis tanaman yang termasuk dalam kelompok tanaman obat mencapai
lebih dari 1000 jenis, salah satunya yaitu sirih (Piper betle L.). Daun
sirih dapat digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit diantaranya obat
sakit gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi,
penghilang bau mulut, penghilang bintik hitam pada wajah, batuk dan serak,
hidung berdarah, keputihan, wasir, tetes mata, gangguan lambung, gatal-gatal,
kepala pusing, jantung berdebar dan trachoma (Syukur dan Hernani, 1999).
Pada kali ini penulis mengolah
daun sirih sebagai bahan yang akan di
olah menjadi sebuah obat, dimana obat tersebut
dapat digunakan UNTUK MENGOBATI JERAWAT. Obat tersebut di buat agar masyarakat dapat
memanfaatkan bahan alam yang ada untuk melengkapi kebutuhan hidup. Dengan adanya
makalah ini , penulis harapkan semoga para pembaca bisa memahami dan menerapkan
apa yang penulis karyakan, dan semoga karya tersebut bisa bermanfaat bagi
pembaca dan bisa memberikan inspirasi kepada pembaca untuk menciptakan karya
ilmiah yang lebih baik lagi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimanakah cara
membuat obat Jerawat dengan daun sirih?
2.
Apakah kandungan
dari daun sirih sehingga bisa di gunakan untuk mengobati Jerawat?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui cara
membuat obat Jerawat dengan daun sirih.
2.
Untuk mengetahui
kandungan dari daun sirih sehingga bisa di gunakan untuk mengobati Jerawat.
BAB II
PEMBAHASAN
MENGOBATI JERAWAT
DENGAN DAUN SIRIH
A. Landasan Teori
1.
Pengertian
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh
merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya
biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun
mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan
pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.[1]
- Ciri-ciri batang, daun, dan
bunga/buah
Tanaman
merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya
yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling,
bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5
- 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun
pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar
1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina
panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima
buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat
berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
3.
Kandungan
Daun sirih
mengandung 4,2 % minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari Chavicol
paraallyphenol turunan dari Chavica betel. Isomer Euganol
allypyrocatechine, Cineol methil euganol dan Caryophyllen,
kavikol, kavibekol, estragol, terpinen.[2]
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Kompor
b. Panci
c. Ember
d. Pengaduk
e. Penyaring
f. Korek api
g. pisau
2. Bahan
a. Daun sirih
b. Air secukupnya
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan.
2. Memotong daun sirih dengan menggunakan pisau.
3. Membersihkan daun sirih.
4. Memasukkan daun sirih yang sudah di potong kedalam
panic.
5. Memasukkan air ke dalam panci yang telah terisi
potongan daun sirih.
6. Menyalakan kompor.
7. Meletakkan panci keatas kompor yang sudah nyala.
8. Menunggu campuran air dan daun sirih mendidih hingga suhu 1000 c.
9. menurunkan campuran yang sudah mendidih.
10. Menyaring campuran tersebut dengan menggunakan
penyaringan ke dalam ember.
11. Menunggu suhu menurun hingga bisa di pegang dengan
tangan.
D. Hasil Pengamatan
1. Gambar
(Selembar daun sirih)
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
2. Diskripsi
Dari hasil pengamatan, kita
dapat mendiskripsikan bahwa sebelum kita melaksanakan perlakuan, maka terlebih
dahulu kita menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan tersedia, maka
kita bisa melaksanakan perlakuan sesuai dengan langkah kerja yang ada.
Dari hasil perlakuan, kita
memperoleh campuran antara air dengan daun sirih. awalnya campuran tersebut
berwarna bening. Tapi setelah campuran mendidih, campuran berubah warna menjadi
hijau pekat. Perubahan warna terjadi karena warna daun sirih yang memudar
akibat di panaskan.
Setelah campuran berubah warna
(campuran mendidih hingga 1000 C ) maka kita menunggu suhu campuran
menurun hingga campuran bisa di pegang dengan tangan dan setelah itu kita bisa
menggunakan campuran tersebut untuk membasuh muka ( sesuai dengan cara penggunaan
) hingga rata.
E. Pembahasan
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh
merambat atau bersandar pada batang pohon lain.
Daun sirih (Piper betle L.) secara umum telah dikenal masyarakat sebagai
bahan obat tradisional. Seperti halnya dengan antibiotika, daun sirih juga
mempunyai daya antibakteri. Kemampuan tersebut karena adanya berbagai zat yang
terkandung didalamnya. Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang sebagian
besar terdiri dari Chavicol paraallyphenol turunan dari Chavica betel.
Isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol dan Caryophyllen,
kavikol, kavibekol, estragol, terpinen.
Karvakol bersifat
sebagai desinfektan dan antijamur sehingga bisa digunakan sebagai antiseptik,
euganol dan methyl-euganol dapat digunakan untuk mengurangi sakit gigi[3].
Selain itu didalam daun sirih juga terdapat flavanoid, saponin, dan tannin.
Menurut Mursito (2002) saponin dan tannin bersifat sebagai antiseptik pada luka
permukaan, bekerja sebagai antibiotic yang dapat menyembuhkan Jerawat.
F. Cara Menggunakan Obat
1. Membasuh muka dengan air hingga bersih.
2. Setelah muka bersih, maka basuh muka dengan menggunakan campuran tersebut
hingga rata.
3. Setelah muka sudah di basuh dengan campuran tersebut,
maka basuh lagi muka dengan menggunakan air bersih.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Cara
membuat obat tersebut bisa di buat sesuai dengan langkah kerja yang sudah
tertera di halaman sebelumnya.
- Berdasarkan
uraian diatas, dapat di buktikan bahwa daun sirih mempunyai dasar kuat
digunakan sebagai bahan obat karena mengandung saponin dan tannin yang
bersifat sebagai antiseptik pada luka permukaan, bekerja sebagai
antibiotic yang dapat mengobati Jerawat.
Makalah materi yang lain:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar