Senin, 16 April 2012

Mengobati Jerawat


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memerlukan berbagai macam bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya tersebut manusia melakukan berbagai macam cara, salah satu cara manusia tersebut adalah dengan mengaplikasikan atau mengolah bahan-bahan yang telah tersedia di alam.
Menurut Sastroamidjojo (1997), Indonesia memiliki jenis tanaman obat yang banyak ragamnya. Jenis tanaman yang termasuk dalam kelompok tanaman obat mencapai lebih dari 1000 jenis, salah satunya yaitu sirih (Piper betle L.). Daun sirih dapat digunakan untuk pengobatan berbagai macam penyakit diantaranya obat sakit gigi dan mulut, sariawan, abses rongga mulut, luka bekas cabut gigi, penghilang bau mulut, penghilang bintik hitam pada wajah, batuk dan serak, hidung berdarah, keputihan, wasir, tetes mata, gangguan lambung, gatal-gatal, kepala pusing, jantung berdebar dan trachoma (Syukur dan Hernani, 1999).
Pada kali ini penulis mengolah daun sirih sebagai bahan yang  akan di olah menjadi sebuah obat, dimana obat tersebut  dapat digunakan UNTUK MENGOBATI JERAWAT. Obat tersebut di buat agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan alam yang ada untuk melengkapi kebutuhan hidup. Dengan adanya makalah ini , penulis harapkan semoga para pembaca bisa memahami dan menerapkan apa yang penulis karyakan, dan semoga karya tersebut bisa bermanfaat bagi pembaca dan bisa memberikan inspirasi kepada pembaca untuk menciptakan karya ilmiah yang lebih baik lagi.






B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah cara membuat obat Jerawat dengan daun sirih?
2.      Apakah kandungan dari daun sirih sehingga bisa di gunakan untuk mengobati Jerawat?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui cara membuat obat Jerawat dengan daun sirih.
2.      Untuk mengetahui kandungan dari daun sirih sehingga bisa di gunakan untuk mengobati Jerawat.






















BAB II
PEMBAHASAN
MENGOBATI JERAWAT DENGAN DAUN SIRIH
A.    Landasan Teori
1.      Pengertian
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.[1]
  1. Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.
3.      Kandungan
Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari Chavicol paraallyphenol turunan dari Chavica betel. Isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol dan Caryophyllen, kavikol, kavibekol, estragol, terpinen.[2]

B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Kompor
b.      Panci
c.       Ember
d.      Pengaduk
e.       Penyaring
f.       Korek api
g.      pisau
2.      Bahan
a.       Daun sirih
b.      Air secukupnya

C.     Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang di butuhkan.
2.      Memotong daun sirih dengan menggunakan pisau.
3.      Membersihkan daun sirih.
4.      Memasukkan daun sirih yang sudah di potong kedalam panic.
5.      Memasukkan air ke dalam panci yang telah terisi potongan daun sirih.
6.      Menyalakan kompor.
7.      Meletakkan panci keatas kompor yang sudah nyala.
8.      Menunggu campuran air dan daun sirih  mendidih hingga suhu 1000 c.
9.      menurunkan campuran yang sudah mendidih.
10.  Menyaring campuran tersebut dengan menggunakan penyaringan ke dalam ember.
11.  Menunggu suhu menurun hingga bisa di pegang dengan tangan.
D.    Hasil Pengamatan
1.      Gambar
Selembar daun sirih
(Selembar daun sirih)

Kerajaan:
(tidak termasuk)
Ordo:


Famili:
Genus:
Spesies:
P. betle
Piper betle L.








2.      Diskripsi
Dari hasil pengamatan, kita dapat mendiskripsikan bahwa sebelum kita melaksanakan perlakuan, maka terlebih dahulu kita menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan tersedia, maka kita bisa melaksanakan perlakuan sesuai dengan langkah kerja yang ada.
Dari hasil perlakuan, kita memperoleh campuran antara air dengan daun sirih. awalnya campuran tersebut berwarna bening. Tapi setelah campuran mendidih, campuran berubah warna menjadi hijau pekat. Perubahan warna terjadi karena warna daun sirih yang memudar akibat di panaskan.
Setelah campuran berubah warna (campuran mendidih hingga 1000 C ) maka kita menunggu suhu campuran menurun hingga campuran bisa di pegang dengan tangan dan setelah itu kita bisa menggunakan campuran tersebut untuk membasuh muka ( sesuai dengan cara penggunaan ) hingga rata.
















E.     Pembahasan
Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain. Daun sirih (Piper betle L.) secara umum telah dikenal masyarakat sebagai bahan obat tradisional. Seperti halnya dengan antibiotika, daun sirih juga mempunyai daya antibakteri. Kemampuan tersebut karena adanya berbagai zat yang terkandung didalamnya. Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari Chavicol paraallyphenol turunan dari Chavica betel. Isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol dan Caryophyllen, kavikol, kavibekol, estragol, terpinen.
Karvakol bersifat sebagai desinfektan dan antijamur sehingga bisa digunakan sebagai antiseptik, euganol dan methyl-euganol dapat digunakan untuk mengurangi sakit gigi[3]. Selain itu didalam daun sirih juga terdapat flavanoid, saponin, dan tannin. Menurut Mursito (2002) saponin dan tannin bersifat sebagai antiseptik pada luka permukaan, bekerja sebagai antibiotic yang dapat  menyembuhkan Jerawat.

F.      Cara Menggunakan Obat
1.      Membasuh muka dengan air hingga bersih.
2.      Setelah muka bersih, maka basuh  muka dengan menggunakan campuran tersebut hingga rata.
3.      Setelah muka sudah di basuh dengan campuran tersebut, maka basuh lagi muka dengan menggunakan air bersih.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
  1. Cara membuat obat tersebut bisa di buat sesuai dengan langkah kerja yang sudah tertera di halaman sebelumnya.
  2. Berdasarkan uraian diatas, dapat di buktikan bahwa daun sirih mempunyai dasar kuat digunakan sebagai bahan obat karena mengandung saponin dan tannin yang bersifat sebagai antiseptik pada luka permukaan, bekerja sebagai antibiotic yang dapat  mengobati Jerawat.




Makalah materi yang lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar