Selasa, 17 April 2012

Korelasi hadits dan pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Semua manusia di dunia itu pasti mendambakan kenyamanan dan perdamaian dalam hidupnya. Berbagai bentuk pelanggaran dan kejahatan pasti ditolak dan tidak diinginkan oleh semua manusia termasuk oleh pelaku kejahatan sekaligus. Kewajiban melakukan amal ma’ruf nahi munkar bagi semua orang laki-llaki atau perempuan, penguasa atau rakyat, ulama, maupun orang biasa.
Ajakan kebaikan pada dasarnya adalah suatu proses yang berkesinambungan yang merupakan aktivitas dinamis yang mengarah kepada kebaikan, pembinaan dan pembentukan masyarakat yang bahagia dunia dan akhirat melalui ajakan yang kontinyu kepada kebaikan serta mencegah mereka dari hal-hal yang mungkar. Oleh sebab itulah, maka kegiatan ajakan kebaikan merupakan kewajiban bagi umat Islam secara keseluruhan, baik secara individu sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya masing-masing maupun secara berkelompok atau kelembagaan yang diorganisir secara rapi dan modern, dikemas secara apik dan profesional serta dikembangkan secara terus menerus mengikuti irama dan dinamika perubahan zaman dan masyarakat.
Dalam kaitannya dalam hal Pendidikan kewajiban tidak lepas dari kata kebaikan karena kebaikan memiliki korelasi yang sangat erat dengan Pendidikan. Sehingga banyak ayat dan hadis yang membhas langsung maupun tidak langsung berkonsentarasi pada Pendidikan. Sehingga dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan ayat maupun hadis yang berkaitan dengan Pendidikan.berkaitan

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengkorelasikan antara hadis yang berkaitan dengan pendidkan dan hadis yang berkaitan dengan kebajikan?
2.      Bagaimana cara menjelaskan hadis yang tidak langsung berhubungan dengan Pendidikan?
3.      Apakah semua ayat maupun Hadits itu berkaitan dengan Pendidikan?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengertahui cara mengkorelasikan antara Hadits yang berkaitan dengan Pendidikan dengan Hadits yang berkaitan dengan kebajikan.
2.      Untuk mengetahui cara menjelaskan Hadits yang tidak secara langsung berhubungan menjadi hadis yang berhibungan dengan Pendidikan.
3.      Untuk mengetahui bahwa semmua ayat maupun Hadits kalau dapat dijabarkan dan dimaknai maka semuanya akan berhubungan dengan Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hadits

Hadits 1
عَنْ ابْنِ عُمَرْ رضي الله عَنْهُمَا قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ : كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ . وَكاَنَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ : إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ .
[رواه البخاري]
Hadits
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :  مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كاَنَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ. وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَأَ      فِي عَمَلِهِ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
(رواه مسلم)
B.     Terjemah

Hadits 1 / ترجمة الحديث :
Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ .
(Riwayat Bukhori)
Hadits 2 / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa  yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya.
(Riwayat Muslim)



C.    Hubungan Hadits dengan Pendidikan

1.      Sebagai seorang pendidik maupun peserta didik, sebaikanya  mengerjakan pekerjaan baik dan memperbanyak ketaatan, tidak lalai dan menunda-nunda karena kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput.
2.      Sebagai seorang mahasiswa seharusnya mencari ilmu dimanapun tempatnya dan tidak pernah puas dengan satu disiplin ilmu saja.
3.      Dalam proses menuntut ilmu tidak seharusnya hidup mewah karena diibaratkan seorang penuntut ilmu itu adalah seorang pengembara yang sedang mencari tujuan.
4.      Sebagai seorang pencari ilmu harus pandai mencari teman yang baik dalam proses menuntut ilmu karena teman sangat berpengaruh pada sikap dan tingkah laku.
5.      Seorang pendidik dituntut untuk menjaga jiwa dan mendatangkan manfaat, guna untuk tujuan dunia dan akhirat
6.      Pendidik dan peserta didik harus bersungguh-sungguh menjaga waktu dan mempersiapkan diri sebelum melakukan proses belajar mengajar.
7.      Menunjukkan bahwa seorang pelajar harus diajarkan tentang perhatian gurunya kepadanya dan kesungguhannya untuk menyampaikan ilmu kedalam jiwanya.
8.      Sebagai seorang yang menunturt ilmu seharusnya harus lebih banyak diskusi, karena dengan diskusi ilmu akan semakin bertambah.
9.      Seorang pengajar harus  bersifat murah mengajarkan ilmu dengan ikhlas karena dengan mengajarkan ilmu maka ilmu itu akan bertambah.
D. Hadis dan ayat yang berkaitan
a. hadis.
“tuntutlah ilmu itu dari sejak buaian sampai keliang lahat”
Dari abu hurairah R.A ia berkata rasulullah SAW telah bersabda barang siapa yang menyeru kepada kebaikan maka ia kan mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikuitinya tanpa dikurangi sedikitpun. Barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa seprti dosanya orang-orang yang mengikutinya tanpa dikurangi dosaitu sedikitpun juga. (HR. abu dawud, muslim malik dan turmuzi)
b. ayat
1. surat al-kahfi ayat 109
Katakanlah : sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).
2. surat al-mujadalah ayat 11
Hai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya allah akan memberi kelapangan untkmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu maka berdirilah niscaya allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Melakukan perbuatan baik dann mencegahnya melakukan tindakan kejahatan merupakan perbuatan yang terpuji. Dengan mrengajak orang berbuat baik berari menjaga orang tersebut dari perbuatan maksiat yang implikasinya akan berpulang terhadap pelaku serta bagi lingkungan masyarakat. Demikian pula, mengingatkan orang dan mencegah melakukan perbuatan jahat sebagai antisipasi rusaknya tatanan kehidupan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar